Pages

Tuesday, June 26, 2007

Untuk Ayah

Saat ananda melihat laki-laki tua itu duduk di depan ananda,
ananda langsung teringat ayah.
Wajah tuanya yang masih terlihat gagah,
punggungnya yang sedikit bungkuk,
dan kelelahan yang terbayang samar di senyum tulusnya.

Ayah,
Pundak laki-laki tua itu terlihat letih banyak menanggung beban.
Hidupnya pasti berat, Ayah...
Ananda tak kuasa melihat sorot matanya,
yang sesaat menatap ananda.
Ananda teringat Ayah.

Tubuh tegap ayah pun serapuh laki-laki di depan ananda sekarang.
Ananda baru sadar,
ayah juga terlihat seperti laki-laki yang duduk di depan ananda sekarang.

Apa kabar Ayah?
Jangan sakit terus ya...
Ananda janji,
ananda janji,
akan memberikan yang terbaik untuk Ayah.
Tunggu setahun, Ayah...
Ananda akan membahagiakan Ayah.

Ayah,
Tidak ada laki-laki sejati lain yang ananda sayang,
kecuali Ayah.
Tunggu ananda,
pasti membahagiakan Ayah.

(Ya Allah, tolong jaga ayahku...)