Pages

Wednesday, March 21, 2007

Orang Kaya yang Kaya


Sahabatku, sungguh beruntung orang kaya yang kaya. Kaya akan harta dan hati. Kita terkadang melihat seseorang kaya karena banyaknya harta, mewahnya rumah dan bagusnya mobil. Pernahkah kita menilai orang yang miskin (papa) disebut kaya? Kita telah melupakan definisi kaya yang hakiki; karena itu kekayaan seseorang tidak bisa diukur dari sisi hartanya, melainkan dari segi maknanya.

Tidak sedikit kita menemukan bahwa orang yang memiliki kekayaan dinilai dari dunia. Padahal kekayaan yang sesungguhnya adalah kaya dengan ilmu. limu adalah kekayaan yang nilainya lebih tinggi dari materi, bahkan Allah meninggikan orang yang berilmu beberapa derajat. Karena orang yang berilmu akan dihargai daripada orang yang tidak berilmu. Ini definisi pertama dari orang kaya yang kaya. Kedua, orang kaya yang memiliki hati (yang) ikhlas, lapang, Seseorang yang diberi kekayaan dengan cinta yang lapang dan ikhlas akan merasakan sendiri kenikmatannya.

Artinya, yang kaya bukanlah yang memiliki banyak materi melainkan yang memiliki hati yang ikhlas dan lapang. Ketiga, seseorang yang memiliki kekayaan berupa anak shaleh dan shalehah. Anak yang shaleh dan shalehah merupakan aset terbesar bagi orangtua. Dalam hadits dikatakan bahwa, ilka anak Adam telah meninggal, maka putuslah semua amalnya; kecuali tiga perkara yaitu shadaqah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang shaleh. Keempat, adalah kaya dengan infak/shadaqah. Karena ia yakin bahwa setiap harta yang digunakan di jalan Allah tidak akan berkurang, dan bahkan akan bertambah, bertambah, dan bertambah. Dengan infak itulah rezeki kita akan menambah berat pahala di hari perhitungan nanti.

Saudaraku, marilah jadikan diri kita menjadi orang kaya "yang kaya" dan orang miskin "yang kaya". Yakni kaya dengan ilmu, hati, anak shaleh-shalehah, dan kaya dengan infak/shadaqah. Karena hal itulah yang menjadi sumber kebahagiaan yang akan kita peroleh, bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat kelak.

Saturday, March 17, 2007

Mengapa Wanita Mudah Menangis

Suatu ketika ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya “ Ibu mengapa Ibu menangis?” Ibunya menjawab, “ sebab aku wanita “ “aku tak mengerti” kata si anak lagi.

Ibunya hanya tersenyum dan memeluk erat. “Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti.”Kemudian anak itu bertanya pada ayahnya.”Ayah, mengapa ibu menangis? Ibu menangis tanpa sebab yang jelas.” Sang ayah menjawab, “ semua wanita memang sering menangis tanpa alasan.

” Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya. Sampai kemudian si anak itu tumbuh menjadi remaja, ia tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menagis. Hingga pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya-tanya pada Tuhan, “ ya Allah mengapa wanita mudah sekali menangis?” Dalam mimpinya ia merasa seolah Tuhan menjawab, “Saat kuciptakan wanita, aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bay yang sedang tidur. Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walaupun kerap berulangkali ia menerima cerca dari anaknya itu. Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang putus asa.Kepada wanita, kuberikan kesabaran untuk merawat keluarganya walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun. “ Walau acap kali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang mengantuk menahan lelap, sentuhan itulah yang akan memberikan kenyamanan pada saat didekap dengan lembut olehnya.
Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukannya tulang rusuk yang melindungi setiap hari dan jantung agar tak terkoyak.
Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah tidak pernah melukai istrinya. Walaupun seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetian yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan menyayangi.
Dan akhirnya kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan.
Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita walaupun sebenarnya air mata ini adalah air mata kehidupan.

Wednesday, March 14, 2007

Pudarnya Pesona Cleopatra

Toek para suami, Yakinlah... istrimu selalu berusaha membahagiakanmu. ..



Dengan panjang lebar ibu menjelaskan, sebenarnya sejak ada dalan kandungan aku telah dijodohkan dengan Raihana yang tak pernah kukenal." Ibunya Raihana adalah teman karib ibu waktu nyantri di pesantren Mangkuyudan Solo dulu"kata ibu.


"Kami pernah berjanji, jika dikarunia anak berlainan jenis akan besanan untuk memperteguh tali persaudaraan. Karena itu ibu mohon keikhlasanmu" , ucap beliau dengan nada mengiba.

Dalam pergulatan jiwa yang sulit berhari-hari, akhirnya aku pasrah. Aku menuruti keinginan ibu. Aku tak mau mengecewakan ibu. Aku ingin menjadi mentari pagi dihatinya, meskipun untuk itu aku harus mengorbankan diriku.

Dengan hati pahit kuserahkan semuanya bulat-bulat pada ibu. Meskipun sesungguhnya dalam hatiku timbul kecemasan-kecemasan yang datang begitu saja dan tidak tahu alasannya. Yang jelas aku sudah punya kriteria dan impian tersendiri untuk calon istriku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa berhadapan dengan air mata ibu yang amat kucintai. Saat khitbah (lamaran) sekilas kutatap wajah Raihana, benar kata Aida adikku, ia memang baby face dan anggun.

Namun garis-garis kecantikan yang kuinginkan tak kutemukan sama sekali.Adikku, tante Lia mengakui Raihana cantik, "cantiknya alami, bisa jadi bintang iklan Lux lho, asli ! kata tante Lia. Tapi penilaianku lain, mungkin karena aku begitu hanyut dengan gadis-gadis Mesir titisan Cleopatra, yang tinggi semampai, wajahnya putih jelita, dengan hidung melengkung indah, mata bulat bening khas arab, dan bibir yang merah. Di hari-hari menjelang pernikahanku, aku berusaha menumbuhkan bibit-bibit cintaku untuk calon istriku, tetapi usahaku selalu sia-sia.

Aku ingin memberontak pada ibuku, tetapi wajah teduhnya meluluhkanku. Hari pernikahan datang. Duduk dipelaminan bagai mayat hidup, hati hampa tanpa cinta, Pestapun meriah dengan emapt group rebana. Lantunan shalawat Nabipun terasa menusuk-nusuk hati. Kulihat Raihana tersenyum manis, tetapi hatiku terasa teriris-iris dan jiwaku meronta. Satu-satunya harapanku adalah mendapat berkah dari Allah SWT atas baktiku pada ibuku yang kucintai.Rabbighfir li wa liwalidayya!

Layaknya pengantin baru, kupaksakan untuk mesra tapi bukan cinta, hanya sekedar karena aku seorang manusia yang terbiasa membaca ayat-ayatNya.Raihana tersenyum mengembang, hatiku menangisi kebohonganku dan kepura-puraanku. Tepat dua bulan Raihana kubawa ke kontrakan dipinggir kota Malang .

Mulailah kehidupan hampa. Aku tak menemukan adanya gairah. Betapa susah hidup berkeluarga tanpa cinta. Makan, minum, tidur, dan shalat bersama dengan makhluk yang bernama Raihana, istriku, tapi Masya Allah bibit cintaku belum juga tumbuh. Suaranya yang lembut terasa hambar, wajahnya yang teduh tetap terasa asing. Memasuki bulan keempat, rasa muak hidup bersama Raihana mulai kurasakan, rasa ini muncul begitu saja. Aku mencoba membuang jauh-jauh rasa tidak baik ini, apalagi pada istri sendiri yang seharusnya kusayang dan kucintai. Sikapku pada Raihana mulai lain. Aku lebih banyak diam, acuh tak acuh, agak sinis, dan tidur pun lebih banyak di ruang tamu atau ruang kerja.Aku merasa hidupku ada lah sia-sia,
belajar di luar negeri sia-sia, pernikahanku sia-sia, keberadaanku sia-sia.

Tidak hanya aku yang tersiksa, Raihanapun merasakan hal yang sama, karena ia orang yang berpendidikan, maka diapun tanya, tetapi kujawab " tidak apa-apa koq mbak, mungkin aku belum dewasa, mungkin masih harus belajar berumah tangga" Ada kekagetan yang kutangkap diwajah Raihana ketika kupanggil 'mbak', " kenapa mas memanggilku mbak, aku kan istrimu, apa mas sudah tidak mencintaiku" tanyanya dengan guratan wajah yang sedih. "wallahu a'lam" jawabku sekenanya. Dengan mata berkaca-kaca Raihana diam menunduk, tak lama kemudian dia terisak-isak sambil memeluk kakiku, "Kalau mas tidak mencintaiku, tidak menerimaku sebagai istri kenapa mas ucapkan akad nikah?

Kalau dalam tingkahku melayani mas masih ada yang kurang berkenan, kenapa mas tidak bilang dan menegurnya, kenapa mas diam saja, aku harus bersikap bagaimana untuk membahagiakan mas, kumohon bukalah sedikit hatimu untuk menjadi ruang bagi pengabdianku, bagi menyempurnakan ibadahku didunia ini". Raihana mengiba penuh pasrah. Aku menangis menitikan air mata buka karena Raihana tetapi karena kepatunganku. Hari terus berjalan, tetapi komunikasi kami tidak berjalan. Kami hidup seperti orang asing tetapi Raihana tetap melayaniku menyiapkan segalanya untukku.

Suatu sore aku pulang mengajar dan kehujanan, sampai dirumah habis maghrib, bibirku pucat, perutku belum kemasukkan apa-apa kecuali segelas kopi buatan Raihana tadi pagi, Memang aku berangkat pagi karena ada janji dengan teman. Raihana memandangiku dengan khawatir. "Mas tidak apa-apa" tanyanya dengan perasaan kuatir. "Mas mandi dengan air panas saja, aku sedang menggodoknya, lima menit lagi mendidih" lanjutnya. Aku melepas semua pakaian yang basah. "Mas airnya sudah siap" kata Raihana. Aku tak bicara sepatah katapun, aku langsung ke kamar mandi, aku lupa membawa handuk, tetapi Raihana telah berdiri didepan pintu membawa handuk. "Mas aku buatkan wedang jahe" Aku diam saja. Aku merasa mulas dan mual dalam perutku tak bisa kutahan.
Dengan cepat aku berlari ke kamar mandi dan Raihana mengejarku dan memijit-mijit pundak dan tengkukku seperti yang dilakukan ibu. " Mas masuk angin. Biasanya kalau masuk angin diobati pakai apa, pakai balsam, minyak putih, atau jamu?" Tanya Raihana sambil menuntunku ke kamar. "Mas jangan diam saja dong, aku kan tidak tahu apa yang harus kulakukan untuk membantu Mas". " Biasanya dikerokin" jawabku lirih. " Kalau begitu kaos mas dilepas ya, biar Hana kerokin" sahut Raihana sambil tangannya melepas kaosku. Aku seperti anak kecil yang dimanja ibunya. Raihana dengan sabar mengerokin punggungku dengan sentuhan tangannya yang halus. Setelah selesai dikerokin, Raihana membawakanku semangkok bubur kacang hijau. Setelah itu aku merebahkan diri di tempat tidur. Kulihat Raihana duduk di kursi tak jauh dari tempat tidur sambil menghafal Al Quran dengan khusyu. Aku kembali sedih dan ingin menangis, Raihana manis tapi tak semanis gadis-gadis mesir titisan Cleopatra.


Dalam tidur aku bermimpi bertemu dengan Cleopatra, ia mengundangku untuk makan malam di istananya." Aku punya keponakan namanya Mona Zaki, nanti akan aku perkenalkan denganmu" kata Ratu Cleopatra. " Dia memintaku untuk mencarikannya seorang pangeran, aku melihatmu cocok dan berniat memperkenalkannya denganmu". Aku mempersiapkan segalanya. Tepat puku 07.00 aku datang ke istana, kulihat Mona Zaki dengan pakaian pengantinnya, cantik sekali. Sang ratu mempersilakan aku duduk di kursi yang berhias berlian.

Aku melangkah maju, belum sempat duduk, tiba-tiba " Mas, bangun, sudah jam setengah empat, mas belum sholat Isya" kata Raihana membangunkanku. Aku terbangun dengan perasaan kecewa. " Maafkan aku Mas, membuat Mas kurang suka, tetapi Mas belum sholat Isya" lirih Hana sambil melepas mukenanya, mungkin dia baru selesai sholat malam. Meskipun cuman mimpi tapi itu indah sekali, tapi sayang terputus. Aku jadi semakin tidak suka sama dia, dialah pemutus harapanku dan mimpi-mimpiku. Tapi apakah dia bersalah, bukankah dia berbuat baik membangunkanku untuk sholat Isya.
Selanjutnya aku merasa sulit hidup bersama Raihana, aku tidak tahu dari mana sulitnya. Rasa tidak suka semakin menjadi-jadi. Aku benar-benar terpenjara dalam suasana konyol. Aku belum bisa menyukai Raihana. Aku sendiri belum pernah jatuh cinta, entah kenapa bisa dijajah pesona gadis-gadis titisan Cleopatra.


" Mas, nanti sore ada acara qiqah di rumah Yu Imah. Semua keluarga akan datang termasuk ibundamu. Kita diundang juga. Yuk, kita datang bareng, tidak enak kalau kita yang dieluk-elukan keluarga tidak datang" Suara lembut Raihana menyadarkan pengembaraanku pada Jaman Ibnu Hazm. Pelan-pelan ia letakkan nampan yang berisi onde-onde kesukaanku dan segelas wedang jahe.
Tangannya yang halus agak gemetar. Aku dingin-dingin saja. " Maaf..maaf jika mengganggu Mas, maafkan Hana," lirihnya, lalu perlahan-lahan beranjak meninggalkan aku di ruang kerja. " Mbak! Eh maaf, maksudku D..Din..Dinda Hana!, panggilku dengan suara parau tercekak dalam tenggorokan. " Ya Mas!"sahut Hana langsung menghentikan langkahnya dan pelan-pelan menghadapkan dirinya padaku. Ia berusaha untuk tersenyum, agaknya ia bahagia dipanggil "dinda". " Matanya sedikit berbinar. "Te..terima kasih Di..dinda, kita berangkat bareng kesana, habis sholat dhuhur, insya Allah," ucapku sambil menatap wajah Hana dengan senyum yang kupaksakan.


Raihana menatapku dengan wajah sangat cerah, ada secercah senyum bersinar dibibirnya. " Terima kasih Mas, Ibu kita pasti senang, mau pakai baju yang mana Mas, biar dinda siapkan? Atau biar dinda saja yang memilihkan ya?".Hana begitu bahagia.

Perempuan berjilbab ini memang luar biasa, Ia tetap sabar mencurahkan bakti meskipun aku dingin dan acuh tak acuh padanya selama ini. Aku belum pernah melihatnya memasang wajah masam atau tidak suka padaku. Kalau wajah sedihnya ya. Tapi wajah tidak sukanya belum pernah. Bah, lelaki macam apa aku ini, kutukku pada diriku sendiri. Aku memaki-maki diriku sendiri atas sikap dinginku selama ini., Tapi, setetes embun cinta yang kuharapkan membasahi hatiku tak juga turun. Kecantikan aura titisan Cleopatra itu? Bagaimana aku mengusirnya. Aku merasa menjadi orang yang paling membenci diriku sendiri di dunia ini.

Acara pengajian dan qiqah putra ketiga Fatimah kakak sulung Raihana membawa sejarah baru lembaran pernikahan kami. Benar dugaan Raihana, kami dielu-elukan keluarga, disambut hangat, penuh cinta, dan penuh bangga. "
Selamat datang pengantin baru! Selamat datang pasangan yang paling ideal dalam keluarga! Sambut Yu Imah disambut tepuk tangan bahagia mertua dan bundaku serta kerabat yang lain. Wajah Raihana cerah. Matanya berbinar-binar bahagia. Lain dengan aku, dalam hatiku menangis disebut pasangan ideal.


Apanya yang ideal. Apa karena aku lulusan Mesir dan Raihana lulusan terbaik dikampusnya dan hafal Al Quran lantas disebut ideal? Ideal bagiku adalah seperti Ibnu Hazm dan istrinya, saling memiliki rasa cinta yang sampai pada pengorbanan satu sama lain. Rasa cinta yang tidak lagi memungkinkan adanya pengkhianatan. Rasa cinta yang dari detik ke detik meneteskan rasa bahagia.

Tapi diriku? Aku belum bisa memiliki cinta seperti yang dimiliki Raihana.Sambutan sanak saudara pada kami benar-benar hangat. Aku dibuat kaget oleh sikap Raihana yang begitu kuat menjaga kewibawaanku di mata keluarga. Pada ibuku dan semuanya tidak pernah diceritakan, kecuali menyanjung kebaikanku sebagai seorang suami yang dicintainya. Bahkan ia mengaku bangga dan bahagia menjadi istriku. Aku sendiri dibuat pusing dengan sikapku. Lebih pusing lagi sikap ibuku dan mertuaku yang menyindir tentang keturunan. " Sudah satu tahun putra sulungku menikah, koq belum ada tanda-tandanya ya, padahal aku ingin sekali menimang cucu" kata ibuku. " Insya Allah tak lama lagi, ibu akan menimang cucu, doakanlah kami. Bukankah begitu, Mas?" sahut Raihana sambil menyikut lenganku, aku tergagap dan mengangguk sekenanya.

Setelah peristiwa itu, aku mencoba bersikap bersahabat dengan Raihana. Aku berpura-pura kembali mesra dengannya, sebagai suami betulan. Jujur, aku hanya pura-pura. Sebab bukan atas dasar cinta, dan bukan kehendakku sendiri aku melakukannya, ini semua demi ibuku. Allah Maha Kuasa. Kepura-puraanku memuliakan Raihana sebagai seorang istri. Raihana hamil. Ia semakin manis.

Keluarga bersuka cita semua. Namun hatiku menangis karena cinta tak kunjung tiba. Tuhan kasihanilah hamba, datangkanlah cinta itu segera. Sejak itu aku semakin sedih sehingga Raihana yang sedang hamil tidak kuperhatikan lagi. Setiap saat nuraniku bertanya" Mana tanggung jawabmu!" Aku hanya diam dan mendesah sedih. " Entahlah, betapa sulit aku menemukan cinta" gumamku.

Dan akhirnya datanglah hari itu, usia kehamilan Raihana memasuki bulan ke enam. Raihana minta ijin untuk tinggal bersama orang tuanya dengan alasan kesehatan. Kukabulkan permintaanya dan kuantarkan dia kerumahnya. Karena rumah mertua jauh dari kampus tempat aku mengajar, mertuaku tak menaruh curiga ketika aku harus tetap tinggal dikontrakan. Ketika aku pamitan, Raihana berpesan, " Mas untuk menambah biaya kelahiran anak kita, tolong nanti cairkan tabunganku yang ada di ATM. Aku taruh dibawah bantal, no.pinnya sama dengan tanggal pernikahan kita".

Setelah Raihana tinggal bersama ibunya, aku sedikit lega. Setiap hari Aku tidak bertemu dengan orang yang membuatku tidak nyaman. Entah apa sebabnya bisa demikian. Hanya saja aku sedikit repot, harus menyiapkan segalanya.Tapi toh bukan masalah bagiku, karena aku sudah terbiasa saat kuliah di Mesir.

Waktu terus berjalan, dan aku merasa enjoy tanpa Raihana. Suatu saat aku pulang kehujanan. Sampai rumah hari sudah petang, aku merasa tubuhku benar-benar lemas. Aku muntah-muntah, menggigil, kepala pusing dan perut mual. Saat itu terlintas dihati andaikan ada Raihana, dia pasti telah menyiapkan air panas, bubur kacang hijau, membantu mengobati masuk angin dengan mengeroki punggungku, lalu menyuruhku istirahat dan menutupi tubuhku dengan selimut. Malam itu aku benar-benar tersiksa dan menderita. Aku terbangun jam enam pagi. Badan sudah segar. Tapi ada penyesalan dalam hati, aku belum sholat Isya dan terlambat sholat subuh.

Baru sedikit terasa, andaikan ada Raihana tentu aku ngak meninggalkan sholat Isya, dan tidak terlambat sholat subuh.Lintasan Raihana hilang seiring keberangkatan mengajar di kampus. Apalagi aku mendapat tugas dari universitas untuk mengikuti pelatihan mutu dosen mata kuliah bahasa arab. Diantaranya tutornya adalah professor bahasa arab dari Mesir. Aku jadi banyak berbincang dengan beliau tentang mesir. Dalam pelatihan aku juga berkenalan dengan Pak Qalyubi, seorang dosen bahasa arab dari Medan . Dia menempuh S1-nya di Mesir. Dia menceritakan satu pengalaman hidup yang menurutnya pahit dan terlanjur dijalani. "Apakah kamu sudah menikah?" kata Pak Qalyubi. "Alhamdulillah, sudah" jawabku. " Dengan orang mana?. " Orang Jawa". " Pasti orang yang baik ya. Iya kan ? Biasanya pulang dari Mesir banyak saudara yang menawarkan untuk menikah dengan perempuan shalehah. Paling tidak santriwati, lulusan pesantren. Istrimu dari pesantren?". "Pernah, alhamdulillah dia sarjana dan hafal Al Quran". " Kau sangat beruntung, tidak sepertiku". " Kenapa dengan Bapak?" " Aku melakukan langkah yang salah, seandainya aku tidak menikah dengan orang Mesir itu, tentu batinku tidak merana seperti sekarang". " Bagaimana itu bisa terjadi?".

"Kamu tentu tahu kan gadis Mesir itu cantik-cantik, dank arena terpesona dengan kecantikanya saya menderita seperti ini. Ceritanya begini, Saya seorang anak tunggal dari seorang yang kaya, saya berangkat ke Mesir dengan biaya orang tua. Disana saya bersama kakak kelas namanya Fadhil, orang Medan juga. Seiring dengan berjalannya waktu, tahun pertama saya lulus dengan predkat jayyid, predikat yang cukup sulit bagi pelajar dari Indonesia .

Demikian juga dengan tahun kedua. Karena prestasi saya, tuan rumah tempat saya tinggal menyukai saya. Saya dikenalkan dengan anak gadisnya yang bernama Yasmin. Dia tidak pakai jilbab. Pada pandangan pertama saya jatuh cinta, saya belum pernah melihat gadis secantuk itu. Saya bersumpah tidak akan menikaha dengan siapapun kecuali dia. Ternyata perasaan saya tidak bertepuk sebelah tangan. Kisah cinta saya didengar oleh Fadhil. Fadhil membuat garis tegas, akhiri hubungan dengan anak tuan rumah itu atau sekalian lanjutkan dengan menikahinya. Saya memilih yang kedua.Ketika saya menikahi Yasmin, banyak teman-teman yang memberi masukan begini, sama-sama menikah dengan gadis Mesir, kenapa tidak mencari mahasiswi Al Azhar yang hafal Al Quran, salehah, dan berjilbab. Itu lebih selamat dari pada dengan YAsmin yang awam pengetahuan agamanya. Tetapi saya tetap teguh untuk menikahinya. Dengan biaya yang tinggi saya berhasil menikahi Yasmin.Yasmin menuntut diberi sesuatu yang lebih dari gadis Mesir.

Perabot rumah yang mewah, menginap di hotel berbintang. Begitu selesai S1 saya kembali ke Medan , saya minta agar asset yang di Mesir dijual untuk modal di Indonesia. KAmi langsung membeli rumah yang cukup mewah di kota Medan . Tahun-tahun pertama hidup kami berjalan baik, setiap tahunnya Yasmin mengajak ke Mesir menengok orang tuanya. Aku masih bisa memenuhi semua yang diinginkan YAsmin. Hidup terus berjalan, biaya hidup semakin nambah, anak kami yang ketiga lahir, tetapi pemasukan tidak bertambah. Saya minta YAsmin untuk berhemat. Tidak setiap tahun tetapi tiga tahun sekali YAsmin tidak bisa.

Aku mati-matian berbisnis, demi keinginan Yasmin dan anak-anak terpenuhi.Sawah terakhir milik Ayah saya jual untuk modal. Dalam diri saya mulai muncul penyesalan. Setiap kali saya melihat teman-teman alumni Mesir yang hidup dengan tenang dan damai dengan istrinya. Bisa mengamalkan ilmu dan bisa berdakwah dengan baik. Dicintai masyarakat. Saya tidak mendapatkan apa yang mereka dapatkan. Jika saya pengin rendang, saya harus ke warung. Yasmin tidak mau tahu dengan masakan Indonesia .Kau tahu sendiri, gadis Mesir biasanya memanggil suaminya dengan namanya.Jika ada sedikit letupan, maka rumah seperti neraka. Puncak penderitaan saya dimulai setahun yang lalu. Usaha saya bangkrut, saya minta YAsmin untuk menjual perhiasannya, tetapi dia tidak mau. Dia malah membandingkan dirinya yang hidup serba kurang dengan sepupunya. Sepupunya mendapat suami orang Mesir.

Saya menyesal meletakkan kecantikan diatas segalanya. Saya telah diperbudak dengan kecantikannya. Mengetahui keadaan saya yang terjepit, ayah dan ibu mengalah. Mereka menjual rumah dan tanah, yang akhirnya mereka tinggal di ruko yang kecil dan sempit. Batin saya menangis. Mereka berharap modal itu cukup untuk merintis bisnis saya yang bangkrut. Bisnis saya mulai bangkit, Yasmin mulai berulah, dia mengajak ke Mesir. Waktu di Mesir itulah puncak tragedy yang menyakitkan. " Aku menyesal menikah dengan orang Indonesia , aku minta kau ceraikan aku, aku tidak bisa bahagia kecuali dengan lelaki Mesir".Kata Yasmin yang bagaikan geledek menyambar. Lalu tanpa dosa dia bercerita bahwa tadi di KBRI dia bertemu dengan temannya. Teman lamanya itu sudah jadi bisnisman, dan istrinya sudah meninggal.

Yasmin diajak makan siang, dan dilanjutkan dengan perselingkuhan. Aku pukul dia karena tak bisa menahan diri. Atas tindakan itu saya dilaporkan ke polisi. Yang menyakitkan adalah tak satupun keluarganya yang membelaku.Rupanya selama ini Yasmin sering mengirim surat yang berisi berita bohong.Sejak saat itu saya mengalami depresi. Dua bulan yang lalu saya mendapat surat cerai dari Mesir sekaligus mendapat salinan surat nikah Yasmin dengan temannya. Hati saya sangat sakit, ketika si sulung menggigau meminta ibunya pulang".

Mendengar cerita Pak Qulyubi membuatku terisak-isak. Perjalanan hidupnya menyadarkanku. Aku teringat Raihana. Perlahan wajahnya terbayang dimataku, tak terasa sudah dua bualn aku berpisah dengannya. Tiba-tiba ada kerinduan yang menyelinap dihati. Dia istri yang sangat shalehah. Tidak pernah meminta apapun. Bahkan yang keluar adalah pengabdian dan pengorbanan. Hanya karena kemurahan Allah aku mendapatkan istri seperti dia. Meskipun hatiku belum terbuka lebar, tetapi wajah Raihana telah menyala didindingnya. Apa yang sedang dilakukan Raihana sekarang? Bagaimana kandungannya? Sudah delapan bulan. Sebentar lagi melahirkan. Aku jadi teringat pesannya. Dia ingin agar aku mencairkan tabungannya.

Pulang dari pelatihan, aku menyempatkan ke took baju muslim, aku ingin membelikannya untuk Raihana, juga daster, dan pakaian bayi. Aku ingin memberikan kejutan, agar dia tersenyum menyambut kedatanganku. Aku tidak langsung ke rumah mertua, tetapi ke kontrakan untuk mengambil uang tabungan, yang disimpan dibawah bantal. Dibawah kasur itu kutemukan kertas Merah jambu. Hatiku berdesir, darahku terkesiap. Surat cinta siapa ini, rasanya aku belum pernah membuat surat cinta untuk istriku. Jangan-jangan ini surat cinta istriku dengan lelaki lain. Gila! Jangan-jangan istriku serong. Dengan rasa takut kubaca surat itu satu persatu. Dan Rabbi�?�ternyata surat-surat itu adalah ungkapan hati Raihana yang selama ini aku zhalimi. Ia menulis, betapa ia mati-matian mencintaiku, meredam rindunya akan belaianku. Ia menguatkan diri untuk menahan nestapa dan derita yang luar biasa. Hanya Allah lah tempat ia meratap melabuhkan dukanya. Dan ya .. Allah, ia tetap setia memanjatkan doa untuk kebaikan suaminya.Dan betapa dia ingin hadirnya cinta sejati dariku.

"Rabbi dengan penuh kesyukuran, hamba bersimpuh dihadapan-Mu. Lakal hamdu ya Rabb. Telah muliakan hamba dengan Al Quran. Kalaulah bukan karena karunia-Mu yang agung ini, niscaya hamba sudah terperosok kedalam jurang kenistaan. Ya Rabbi, curahkan tambahan kesabaran dalam diri hamba" tulis Raihana.

Dalam akhir tulisannya Raihana berdoa" Ya Allah inilah hamba-Mu yang kerdil penuh noda dan dosa kembali datang mengetuk pintumu, melabuhkan derita jiwa ini kehadirat-Mu. Ya Allah sudah tujuh bulan ini hamba-Mu ini hamil penuh derita dan kepayahan. Namun kenapa begitu tega suami hamba tak mempedulikanku dan menelantarkanku. Masih kurang apa rasa cinta hamba padanya. Masih kurang apa kesetiaanku padanya. Masih kurang apa baktiku padanya? Ya Allah, jika memang masih ada yang kurang, ilhamkanlah pada hamba-Mu ini cara berakhlak yang lebih mulia lagi pada suamiku.

Ya Allah, dengan rahmatMu hamba mohon jangan murkai dia karena kelalaiannya.Cukup hamba saja yang menderita. Maafkanlah dia, dengan penuh cinta hamba masih tetap menyayanginya. Ya Allah berilah hamba kekuatan untuk tetap berbakti dan memuliakannya. Ya Allah, Engkau maha Tahu bahwa hamba sangat mencintainya karena-Mu. Sampaikanlah rasa cinta ini kepadanya dengan cara-Mu. Tegurlah dia dengan teguran-Mu. Ya Allah dengarkanlah doa hamba-Mu ini. Tiada Tuhan yang layak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau".

Tak terasa air mataku mengalir, dadaku terasa sesak oleh rasa haru yang luar biasa. Tangisku meledak. Dalam tangisku semua kebaikan Raihana terbayang. Wajahnya yang baby face dan teduh, pengorbanan dan pengabdiannya yang tiada putusnya, suaranya yang lembut, tanganya yang halus bersimpuh memeluk kakiku, semuanya terbayang mengalirkan perasaan haru dan cinta. Dalam keharuan terasa ada angina sejuk yang turun dari langit dan merasuk dalam jiwaku. Seketika itu pesona Cleopatra telah memudar berganti cinta Raihana yang datang di hati. Rasa sayang dan cinta pada Raihan tiba-tiba begitu kuat mengakar dalam hatiku. Cahaya Raihana terus berkilat-kilat dimata. Aku tiba-tiba begitu merindukannya. Segera kukejar waktu untuk membagi Cintaku dengan Raihana.

Kukebut kendaraanku. Kupacu kencang seiring dengan air mataku yang menetes sepanjang jalan. Begitu sampai di halaman rumah mertua, nyaris tangisku meledak. Kutahan dengan nafas panjang dan kuusap air mataku. Melihat kedatanganku, ibu mertuaku memelukku dan menangis tersedu- sedu. Aku jadi heran dan ikut menangis. " Mana Raihana Bu?". Ibu mertua hanya menangis dan menangis. Aku terus bertanya apa sebenarnya yang telah terjadi." Raihanaï...istrimu. .istrimu dan anakmu yang dikandungnya" . " Ada apa dengan dia". " Dia telah tiada". " Ibu berkata apa!". " Istrimu telah meninggal seminggu yang lalu. Dia terjatuh di kamar mandi. Kami membawanya ke rumah sakit. Dia dan bayinya tidak selamat. Sebelum meninggal, dia berpesan untuk memintakan maaf atas segala kekurangan dan kekhilafannya selama menyertaimu.

Dia meminta maaf karena tidak bisa membuatmu bahagia. Dia meminta maaf telah dengan tidak sengaja membuatmu menderita. Dia minta kau meridhionya" .Hatiku bergetar hebat. " kenapa ibu tidak memberi kabar padaku?". "
Ketika Raihana dibawa ke rumah sakit, aku telah mengutus seseorang untuk menjemputmu di rumah kontrakan, tapi kamu tidak ada. Dihubungi ke kampus katanya kamu sedang mengikuti pelatihan. Kami tidak ingin mengganggumu. Apalagi Raihana berpesan agar kami tidak mengganggu ketenanganmu selama pelatihan. Dan ketika Raihana meninggal kami sangat sedih, Jadi Maafkanlah kami".


Aku menangis tersedu-sedu. Hatiku pilu. Jiwaku remuk. Ketika aku merasakan cinta Raihana, dia telah tiada. Ketika aku ingin menebus dosaku, dia telah meninggalkanku. Ketika aku ingin memuliakannya dia telah tiada. Dia telah meninggalkan aku tanpa memberi kesempatan padaku untuk sekedar minta maaf dan tersenyum padanya. Tuhan telah menghukumku dengan penyesalan dan perasaan bersalah tiada terkira.

Ibu mertua mengajakku ke sebuah gundukan tanah yang masih baru dikuburan pinggir desa. Diatas gundukan itu ada dua buah batu nisan. Nama dan hari wafat Raihana tertulis disana. Aku tak kuat menahan rasa cinta, haru, rindu dan penyesalan yang luar biasa. Aku ingin Raihana hidup kembali. Dunia tiba-tiba gelap semua ........

Sumber :
Buku : Pudarnya Pesona Cleopatra ( Novel Psikologi Islam Pembangun Jiwa )
Karangan : Habiburrahman El Shirazy ( Penulis Novel best seller Ayat-ayat cinta)

Delapan Kebohongan Ibu di dalam Hidupnya

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akanmembuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisahini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, maknasesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita danterbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorongmekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seoranganak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin.Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibusering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi kemangkukku, ibu berkata :"Makanlah nak, aku tidak lapar"----------KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkanwaktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibuberharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makananbergizi untuk petumbuhan anaknya.Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera.Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disampingku dan memakan sisadaging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulangikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh,lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepadaibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata :"Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan"---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untukditempel,dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupikebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengangigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api.Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek"---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemanikupergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari,ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selamabeberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudahselesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudahdisiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kentaltidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental.Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untukibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :"Minumlah nak, aku tidakhaus!"---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkapsebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu,dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri.Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpapenderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorangpaman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibukubaik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelahrumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkalimenasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keraskepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta"----------KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah danbekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidakmau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikitsayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yangbekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantumemenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uangtersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut.Ibu berkata : "Saya punya duit"----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudianmemperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerikaberkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan.Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayantinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika.Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, iaberkata kepadaku "Aku tidak terbiasa"----------KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kankerlambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh diseberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjengukibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnyasetelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap akudengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnyaterkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya.Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih,sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini.Tetapi ibu dengan tegarnya berkata :"jangan menangis anakku,Aku tidak kesakitan"----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercintamenutup matanya untuk yang terakhir kalinya.---ooOOOoo---

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasatersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! "Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak meneleponayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kitauntuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kitayang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untukmeninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayahdan ibu yang ada di rumah.Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli denganpacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemasapakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila disamping kita.Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita?Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum?Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar?Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi..Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita,lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" dikemudian hari.

Friday, March 9, 2007

Syifa Protes

Kemarin ketika gw pulang kantor gw di kejutkan oleh satu peristiwa yang gw pikir itu sebuah kejadian yang luar biasa, cerita antara keponakan gw, syifa (3Thn) dan kakak gw, Teh Lia, this is details of the story :

syifa : (berdiri) Mama aku mao peluuuuk.......
teh lia : (memeluk)
syifa : (melanjutkan menggambar)

beberapa saat kemudian..

syifa : Mama aku mau peluuukk lagiiii......
teh lia : (memeluk lagi)
syifa : (melanjutkan menggambar lagi)

beberapa saat kemudian...

syifa : Mama aku mau peluk lagiii.....
teh lia : kenapa sih kamu minta peluk mama melulu..???
syifa : (sambil menunduk(mungkin kaget dimarain mamanya)) Mama aku mau dipanggil Allah..

Teh lia : syifa kenapa ngomong gituuu...(sambil mencengkeram lengannya yang mungil(mungkin karena kaget dan lagi inget ama rafi (anak keduanya) yang udah ga ada)...kenapaa???(suaranya mulai serak, air matanya mulai menetes, dan mulai menangis)

(syifa lari ke pelukan nininya (mamaku-red) sambil menangis juga)

mama : syifa kenapa? kok nangis....?? (keluar kamar)
teh lia : itu ma.. syifa ngomong katanya mau di panggil Allah (sambil terisak)
syifa : (nangis sesenggukan sambil peluk nininya)

mama : kenapa sayang...??? syifa kenapa ngomong gitu sama mama? (sambil memeluk dan mengusap-usap punggungnya dengan lembut)

syifa : (bicara sambil nangis) huhuhu...abiiisss.... mama marahin syifa meluluuu....dikit dikit dimarahin...aku mau dipanggil aja deh sama Allah....huhuhu...

mama : ya udah cep...cepp.... (sambil usap-usap punggungnya syifa)
mama : syifa... kalo syifa dipanggil Allah mama sendirian, syifa mau mama sendirian ga ada temenya??
Syifa : nggak niii....(masih sesenggukan)
mama : syifa jangan ngomong gitu lagi ya sama mama kasian mamanya sedih...
syifa : iya niii....(masih sesenggukan)
mama : ya udah, nanti syifa minta maap ya sama mama....
syifa : (ngangguk-ngangguk)

dari peristiwa ini gue bisa liat bentuk protesnya dan bentuk kejenuhan anak kecil yang ga suka terlalu di kekang, mungkin emang ada beberapa sifat kakak gue yang lewat batas tapi itu juga bisa dibilang cara menyayangi anak versi orang tuanya... ya Allah anak sekecil itu... lebih milih disisi-Mu.... Subhanallah maha sempurnanya Engkau yang menciptakan manusia secerdas syifa yang udah berani protes ama orangtuanya.... semoga ini bisa jadi pelajaran buat semuanya...amiiinnn

KETIKA AKU SUDAH TUA

Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula. Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadap aku.

Ketika pakaianku terciprat sup, ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu, ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu.

Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar, bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku.

Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tidur.

Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan marah padaku. Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi?

Ketika aku tak paham sedikitpun tentang tehnologi dan hal-hal baru, jangan mengejekku.Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap "mengapa" darimu.

Ketika aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku. Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil.

Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untuk mengingat. Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau disamping mendengarkan, aku sudah sangat puas.

Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka. Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu ketika kamu mulai belajar menjalani kehidupan. Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini, sekarang temani aku menjalankan sisa hidupku. Beri aku cintamu dan kesabaran, aku akan memberikan senyum penuh rasa syukur, dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu.

From your mom & dad

Wednesday, March 7, 2007

Perjuangan Sang Ibunda



Andaikata, sang Ibu tidak berjuang dengan gigih...sungguh tidak pernah ada air zam-zam seperti sekarang ini…Setelah para jama'ah melakukan thawaf dengan cara mengelilingi ka'bah sebanyak 7 kali, maka mereka menuju bukit shafa, untuk melakukan sa'i.

Yaitu berjalan dan berlari-lari kecil dari shafa ke marwa dan sebaliknya. Juga sebanyak tujuh kali.Dalam melakukan perjalanan ini, seorang jamaah haji sebaiknya memahami terlebih dahulu apa makna di balik kegiatan ini. Sesungguhnya semua kegiatan dalam perjalanan haji tidaklah pernah lepas dari sejarah anak manusia yang imannya tiada tara.

Yaitu nabi Ibrahim as dan keluarganya. Demikian juga dengan sa'i ini.Ketika nabi Ibrahim harus meninggalkan istrinya Siti Hajar bersama anak kesayangannya Ismail, sungguh sangat berat hati Ibrahim. Tetapi Karena hal itu merupakan bagian dari ujian hidupnya, ia pun melakukan dengan hati tawakal.

Dengan menitikkan air mata Nabi Ibrahim berdo'a kepada Allah :"Ya Rabbi, telah aku tinggalkan anak dan istriku di lembah yang tandus tiada berpenghuni ini, jauh dari keramaian manusia, jauh dari tanaman berbuah. Berilah mereka rezekiMu ya Allah, dan jadikanlah hati manusia tertarik kepada mereka..."Maka di sinilah awal dari sejarah sa'i dimulai.

Sang Ibunda begitu gelisah, tanpa Ibrahim di sampingnya. Ia mencari pertolongan kesana-kemari, berlari-lari kecil kebingungan untuk menolong buah hatinya yang lagi kehausan. Yang bibirnya sudah kering karena sudah lama tidak tersentuh air.

Maka dengan perjuangan yang tulus dari seorang ibunda, Allah Swt Yang Maha Mengetahui hati manusia, Dia memberikan pertolonganNya kepada dua anak manusia itu, ibu dan anak yang lagi ditimpa kesulitan yang tiada tara.

Maka dengan perantaraan malaikat Jibril, ditolongNya Hajar dan Ismail dengan cara dibuatkan sebuah sumber air di dekat bukit Shafa dan Marwah tempat mereka kebingungan itu. Maka dengan izin Tuhan terkuaklah tanah tandus itu. Dan memancarlah sebuah mata air yang jernih dan segar.Bukan main gembiranya hati Hajar, maka dengan serta merta ditampungnya air tersebut untuk diminumkannya kepada Ismail yang lagi kehausan."...terima kasih ya Allah, Engkau telah menyelamatkan kami..."Itulah sumber air zam-zam.

Dan itulah awal dari sejarah zam-zam, yang airnya terus melimpah berkat perjuangan sang Ibunda yang tiada tara. Yang pantang menyerah dan pantang putus asa. Betapa sedihnya hati seorang ibu melihat putra kesayangannya menderita kehausan, tanpa ia tahu harus di mana mencari air di padang yang gersang dan tandus itu.Tetapi Allah Swt telah mengetahui bahwa Hajar dengan keyakinannya, telah lulus dalam ujiannya. Maka ditolongnya mereka pada saat kondisi Ismail sudah dalam keadaan kritis.

Dan hasil dari perjuangan yang sangat berat itu adalah berupa AIR. Yang berguna bagi kehidupan manusia selamanya.Maka pelajaran mahal yang kita dapatkan dari sejarah ini adalah Suatu keberhasilan, insyaAllah akan dapat kita capai, setelah melalui proses yang cukup panjang, tahan uji, pantang menyerah, dan sabar menunggu hasilnya.

Hidup adalah sebuah perjuangan, tanpa berjuang maka hasil yang diinginkan tak akan kita dapatkan.Tawakal kepada Allah, adalah poin penting dalam sebuah proses mencari suatu hasil. Karena semua persoalan hidup telah diatur oleh Sang Penguasa Jagad Raya ini. Dialah Allah swt.Mengapa yang didapat dari perjuangan yang sangat berat itu 'sekedar' air? Bukan yang lainnya? Sebab air adalah lambang kehidupan. Semua makhluk hidup dicipta oleh Allah dari (unsur) air.

Bahkan bumi ini pun Dia hidupkan dari air. Maka tahulah kita betapa pentingnya keberadaan air bagi kehidupan manusia.QS. Al-Anbiya (21) : 30
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?QS. Al-Furqan (25) : 54

Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.QS. An-Nuur (24) : 45

Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki- Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.Kalaulah, para jama'ah haji ketika sa'i begitu hausnya, karena harus berlari-lari kecil, maka renungkanlah bagaimana perjuangan sang ibunda Siti Hajar waktu itu. Tiada orang lain, tiada tanaman, tiada air, tiada makanan....Maka berkat perjuangan yang tak kenal lelah itu, kini muncullah sumur zam-zam sebagai penebus dahaga, bagi yang sedang kehausan. Bahkan berguna bagi seluruh umat sedunia. Sumber air yang tak akan pernah kering, dan insya Allah tak akan habis selamanya, terus memancar bersama kehidupan manusia...



PS : Untuk Ibundaku Thanx a lot mum, tanpa dirimu aku bukan apa-apa... love u soooo much mum..... _ anie _

Tuesday, March 6, 2007

win dao versi china


nih yang mao liat windowsnya china hehehehehe.... (klik aja gambarnya biar jelas gituuu)

Sabar (part-2)

Rangking SabarAda tiga tingkatan orang sabar :

1. Orang yang dapat menekan habis dorongan hawa nafsu hingga tidak ada perlawanan sedikitppun, dan orang itu bersabar secara konstan. Mereka adalah orang yang sudah mencapai tingkat shiddiqin.
2. Orang yang tunduk total kepada dorongan hawa nafsunya sehingga motivasi agama sama sekali tidak dapat muncul. Mereka termasuk kategori orang-orang yang lalai (al ghofilun).
3. Orang yang senantiasa dalam konflik antara dorongan hawa nafsu dengan dorongan keberagamaan. Mereka adalah orang yang mencampuradukkan kebenaran dengan kesalahan.

Secara psikologis, tingkatan orang sabar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :

1. Orang yang sanggup meninggalkan dorongan syahwat. Mereka termasuk kategori orang-orang yang bertaubat (at Taibin).
2. Orang yang ridla (senang/puas) menerima apapun yang ia terima dari Tuhan, mereka termasuk kategori zahid.
3. Orang yang mencintai apapun yang diperbuat Tuhan untuk dirinya, mereka termasuk kategori shidddiqin.

Monday, March 5, 2007

semua terjadi karena suatu alasan

Semua dimulai dari impianku. Aku ingin menjadi astronot. Aku ingin terbang ke luar angkasa. Tetapi aku tidak memiliki sesuatu yang tepat.Aku tidak memiliki gelar. Dan aku bukan seorang pilot. Namun, sesuatu pun terjadilah.Gedung Putih mengumumkan mencari warga biasa untuk ikut dalam penerbangan 51-L pesawat ulang-alik Challanger. Dan warga itu adalah seorang guru.Aku warga biasa, dan aku seorang guru. Hari itu juga aku mengirimkan surat lamaran ke Washington. Setiap hari aku berlari ke kotak pos.Akhirnya datanglah amplop resmi berlogo NASA. Doaku terkabulkan. Aku lolos penyisihan pertama. Ini benar-benar terjadi padaku.Selama beberapa minggu berikutnya, perwujudan impianku semakin dekat saat NASA mengadakan test fisik dan mental. Begitu test selesai, aku menunggu dan berdoa lagi. Aku tahu aku semakin dekat pada impianku. Beberapa waktu kemudian, aku menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronot khusus di Kennedy Space Center.Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.000 orang, dan kini aku menjadi bagian dari 100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir. Ada simulator, uji klaustrofobi, latihan ketangkasan, percobaan mabuk udara. Siapakah di antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini?Tuhan, biarlah diriku yang terpilih, begitu aku berdoa. Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu. NASA memilih Christina McAufliffe. Aku kalah. Impian hidupku hancur. Aku mengalami depresi. Rasa percaya diriku lenyap, dan amarah menggantikan kebahagiaanku.Aku mempertanyakan semuanya. Kenapa Tuhan? Kenapa bukan aku? Bagian diriku yang mana yang kurang? Mengapa aku diperlakukan kejam?Aku berpaling pada ayahku. Katanya,"Semua terjadi karena suatu alasan." Selasa, 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challanger. Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku untuk terakhir kali. Tuhan, aku bersedia melakukan apa saja agar berada di dalam pesawat itu. Kenapa bukan aku? Tujuh puluh tiga detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus semua keraguanku saat Challanger meledak, dan menewaskan semua penumpang.Aku teringat kata-kata ayahku, "Semua terjadi karena suatu alasan." Aku tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun aku sangat menginginkannya karena Tuhan memiliki alasan lain untuk kehadiranku di bumi ini. Aku memiliki misi lain dalam hidup. Aku tidak kalah; aku seorang pemenang.Aku menang karena aku telah kalah. Aku, Frank Slazak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan karena tidak semua doaku dikabulkan.Tuhan mengabulkan doa kita dengan 3 cara :

1. Apabila Tuhan mengatakan YAMaka kita akan mendapatkan apa yang kita minta
2. Apabila Tuhan mengatakan TIDAKMaka kita akan mendapatkan yang lebih baik
3. Apabila Tuhan mengatakan TUNGGUMaka kita akan mendapatkan yang TERBAIK sesuai dengan kehendak NYA

Bekal kesadaran bagi yang ingin mencintai... (mencintai itu keputusan)

Lelaki tua itu menjelang 80-an itu menatap istrinya.lekat-lekat. nanar.Gadis itu masih terlalu muda belia.Baru saja mekar. Ini bukan persekutuan yang mudah.Tapi ia sudah memutuskan untuk mencintainya.Sebentar kemudian ia pun berkata, "kamu kaget melihatsemua ubanku?Percayalah! hanya kebaikan yang kamutemui disini"Itulah kalimat pertama Ustman bin Affan ketikamenyambut istri terakhirnya dari Syam, Naila.Selanjutnya adalah bukti...Sebab cinta adalah kata lain dari memberi.sebab memberi adalah perkerjaan..sebab perkerjaan cinta dalam siklus memperhatikan,menumbuhkan, merawat dan melindungi itu berat.sebab dalam perkerjaan berat itu harus ditunaikandalam waktu lama.Sebab perkerjaan berat dalam waktu lama begitu hanyamungkin dilakukan oleh mereka yang memilikikepribadian kuat dan tangguh.Maka setiap orang hendaklah berhati-hati saat iamengatakan, "Aku mencintaimu" . Kepada Siapapun!Sebab itu adalah keputusan besar.Ada taruhankepribadian disitu.Aku mencintaimu, adalah ungkapan lai dari Aku inginmemberimu sesuatu.Yang terakhir ini juga adalah ungkapan lain dari, "Akuakan memperhatikan dirimu dan semua situasimu untukmengetahui apa yang kamu butuhkan untuk tumbuh menjadilebih baik dan bahagia...""Aku akan berkerja keras untuk memfasilitasi dirimuagar bisa tumbuh semaksimal mungkin...""Aku akan merawat dengan segenap kasih sayangku prosespertumbuhan dirimu melalui kebajikan harian yang akankulakukan padamu...""Aku juga akan melindungi dirimu dari segala sesuatuyang dapat merusak dirimu..."Dan proses pertumbuhan itu taruhannya adalahkepercayaan orang yang kita cintai terhadapintergritas kepribadian kita. seringkali kamumengatakan kepada seseorang, "Aku mencintaimu" , kamu harus membuktikan ucapan itu.Itu dekralasi jiwa bukan saja tentang rasa suka danketertarikan, tapi terutama tentang kesiapan dankemampuan memberi, kesiapan dan kemampuanberkorban,kesiapan dan kemampuan pekerjaan-pekerjaan cinta :memperhatikan, menumbuhkan, merawat, dan melindungi.Sekali deklarasi cinta tidak terbukti, kepercayaanhilang lenyap. Tidak ada cinta tanpa kepercayaan.Begitulah bersama waktu suami atau istri kehilangankepercayaan kepada pasangannya. Atau anak kehilangankepercayaan kepada orang tuanya. Atau sahabatkehilangan kepercayan kepada kawannya. Atau rakyatkehilangan kepercayaan kepada pemimpinnya. Semua dalamsituasi : cinta yang tidak terbukti.Ini yang menjelaskan mengapa cinta yang terasa begitupanas membara di awal hubungan lantas menjadi redupdan padam pada tahun kedua, ketiga, keempat danseterusnya. Dan tiba-tiba saja perkawinan bubar,persahabatan berakhir, keluarga berantakan, ataupemimpin jatuh kerena tidak dipercaya rakyatnya.Jalan hidup kita biasanya tidak linear. Tidak jugaseterusnya pendakian. Atau penurunan. Karena itukonteks dimana perkerjaan-pekerjaa n cinta dilakukantidak selalu kondusif secara emosional.Tapi disitulah tantangannya : membuktikan ketulusanditengah situasi-situasi sulit. Disitu konsistensiteruji. Disitu juga intergritas terbukti. Sebab merekayang bisa mengejawantahkan ketulusan ditengah situasiyang sulit, jauh lebih bisa membuktikannya dalam waktuyang longgar.Mereka yang dicintai dengan cara begitu, biasanyamengatakan bahwa hati dan jiwanya penuh seluruhnya.Bahagia sebahagia-bahagiany a. Puas sepuas-puasnya.Sampai tak ada tempat bagi yang lain. Bahkan setelahsang pencinta mati.Begitulah, Naila. Ustman telah memenuhi seluruhjiwanya dengan cinta. Maka ia memutuskan untuk tidakmenikah lagi setelah suaminya terbunuh. Ia bahkanmerusak wajahnya untuk menolak semua pelamarnya. Takada yang dapat mencintai sehebat lelaki tua itu.....

Musibah yang membawa hikmah

kemaren gue ketiban cicak di kamar mandi, kata orang dulu biasanya ada keluarga yang bakal meninggal, halaahhhh hari gini masih percaya gituan doooosaaaaa atuhhh... just possitive thinking mann !!! mang yang nentuin mati-nggaknya orang itu cicak?malemnya, pas tidur gue ngigo sambil sesenggukan soalnya gue mimpi laki gue meninggal huehuehue... akhirnya setelah disadarkan ama laki gue, gue kembali tidur sambil meluk tangan laki gue erat-erat, malem itu gue tidur sekitar jam setengah sembilan karena besok paginya harus berangkat ke kantor pagi-pagi soalnya pak zul (bos gue-red) udah SMS kalo senen akan ada rapat intern, hari ini pagi-pagi gue pergi ke kantor, untuk hari ini kayanya emang khusus jam 7.30 am berangkat dari rumah, soalnya di kantor ada rapat intern yang ngebahas tentang SIM sekre, trus pagi ini gue mampir dulu ke warung nasi uduknya bu dhe letaknya di deketnya sekolahannya si zhilaan (ponakan gue), maklum pagi-pagi blom sarapan hehehehe... akhirnya udah ngebungkus satu porsi nasi uduk gue ma laki gue cabut ke kantor gue yang letaknya jauh ditengah kota ~*halahhh..., si buba-buba (nama motor kesayangan gue-red) melaju dengan kecepatan 60-80 km/jam, melewati lebak bulus-pondok indah sampai radio dalem. Nah disinilah gue dapet musibah(tepatnya di depan Nokia care)... motor yang gue naikkin nyosor motor orang lain yang lagi melintang di depan gue, padahal motor gue udah klakson dari jauh, yahhh namanya juga rem tromol, ngeremnya sekarang berentinya tauk kapan, akhirnya gubraaaakkkk!!!!! celana gue sobhek-sobhek(pake logatnya si tukul) di dengkul, kaki gue memar karena rebah di jalanan, laki gue sama juga celananya sobhek-sobhek, trus kakinya besot-besot... tapi sukurnya kepala kita berdua terlindungi, bapak yang motornya gue tabrak itu kakinya terkilir tulang iga-nya terbentur (entahlah patah apa nggak), tapi alhamdulillah ga ada darah yang keluar dari tubuh bapak itu, ban depan gue nancep bagian dari motornya dia sampe-sampe ban depan gue ada yang robek di bagian luarnya, otomatis ban dalemnya juga kan?? terus kerusakan juga ada di spion kanan gue yang patah (dan akhirnya harus di las) kerusakan motor bapak itu hanya penyok2 dikit lah ga separah gue , bapak-bapak itu kayanya orang kelurahan gandaria (soalnya abis itu gue ma laki gue di suruh kesana) letaknya ga jauh dari lokasi kejadian, motornya bapak itu dibawa ke bengkel ama temennya yang letaknya juga ga jauh dari lokasi kejadian, dan gue ma laki gue ngikutin dia ampe bengkel, semua kerusakan motor udah gue bayar (semuanya abis 100 ribu itu udah termasuk betulin motor gue), terus bapak itu minta ganti rugi kesehatan juga alesannya buat rontgen lah atau apalah itu, yang akan gue bayar selanjutnya, hhhhhh..... cuman suudzonnya gue aja apa emang tuh bapak nyari kesempetan nyari duit ya???, apa ini gara-gara si cicak yang nibanin gue semalem???? (apa hubungannya coba? dasar bodohhh) GA PERCAYA SAMA SEKALI,, hehehehe...(maap ya cakkk...???), duhhh.... tapi emang semua itu gue kembalikan lagi ke diri gue, mungkin gue amalnya kurang, mungkin gue ibadahnya kurang, ato yang lainya.... pasti ada hikmah lah dibalik semua kejadian tulll ga??? gue sekarang jadi bisa ngaca siapa gue sebenernya, makanya sama ALLAH dikasi peringatan, Alhamdulillah ya Allah aku masi diberikan peringatan..... berarti Allah sayang ama gue....gue ikhlas dengan semua kejadian ini... makasih ya Allah....

Friday, March 2, 2007

kampus...oh...kampus....


duhhh tau ga sihhh.......ternyata birokrasinya kampus udah bikin gue bete hoabess...gue dah bela2-in ga masuk kerja kemaren, ternyataaa.....sia-sia huhhh....udah ngejar2 mr.broer ampe ui, ehhh malah yang satunya lagi(aries) minta dibacok.... nyebelin banget !!!! sia-sia deh waktu gue.... akhirnya pasrah aja deh gue, trus pagi ini gue kekampus lagi ke bag administrasi jurusan... ga ada keterangan, ke bag keungan fakultas, ga ada keterangan, sekalian aja gue langsung ke bag. administrasi universitas..... orangnya malah lom dateng, halahhhh dah jam berapa??? dasar emang yahhh PNS di negeri ini pada ga disiplin mo jadi apa negara ini ? hrrrr...pokonya hari ini dan kemaren bener2 bikin gue muak ama urusan kampus trauma nihhh jadinya ........kalo mao tau kampus gue yang mana liat aja gambarnya kira-kira aja dah itu dimana pokoknya kawasan macet lah........hehehehe.

Jenuh

dapet ilmu dari imel temanku ........ nambah ilmu lagi dahhh.........

J : Jangan BerlebihanAda seorang wanita yang datang pada Aisyah. Aisyah memuji wanita itu sebagai ahli ibadah yang luar biasa, karena saking tekunnya ia menyediakan tongkat untuk berpegangan jika ia sudah tidak kuat berdiri ketika sholat.Ketika hal itu disampaikan pada Nabi saw. Nabi bersabda : Jangan berlebihan, Allah itu tidak akan jenuh hingga engkau jenuh.Atur ritme dalam segala hal, agar tak usang.

E : Efektifkan KomunikasiLogika apa yang paling bisa menjelaskan maraknya friendster, ramainya sms, dan larisnya free talk walaupun tengah malam. Intinya sederhana, karena manusia diciptakan dengan kebutuhan untuk bercerita dan berbagi. Curhat dong, cari teman bercerita

N : Naik Ke Tantangan BerikutnyaLooking for new challenges. Ummat ini dilahirkan untuk menjadi ummat terbaik, khairu ummah, ini sunatullah. Melanggarnya hanya akan melahirkan kejenuhan. Kejenuhan bergerak, kejenuhan beramal, kejenuhan berinisatif. Naiklah ke anak tangga berikutnya, agar kau bisa uji kekuatanmu lebih jauh.

U : Undur Sejenak untuk Maju Lebih JauhIjlis Bina’ Nu’min Sa-ah, begitu ujar sahabat Nabi. Berhentilah sejenak, perbaharui iman, bersihkan sepatu yang sudah berdebu, asah kembali pedang yang tumpul, ambil air wudhu cuci wajahmu hingga bisa menatap ke depan lebih jauh lagi.

H : Hasbiyallah wa Ni’mal Wakill Ni’mal Maula Wa Ni’man NashirSungguh kejenuhan itu adalah masalah hati. Dan Maha Penggenggam hati hanyalah Allah semata. Qolbu itu artinya yang berbolak-balik, ketika ia berbalik atau tertutup debu maka cahaya Allah akan terhalang, maka lahirlah kejenuhan. Maka tengadahkan tanganmu padaNya, minta Ia jaga hatimu agar tidak mati karena enggan dan malas.Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina,yang banyak mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah,yang sangat enggan berbuat baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa,(Al Quran Al Karim Surah Al Qalam ayat 10 – 12)Naudzubillahi min dzalik,